MANUSIA DAN PENDERITAAN
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang berarti menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau
lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan
terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah
agama atau cuci otak politik.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
- Kebimbangan, siksaan ini
terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan
meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis
manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
- Kesepian, merupakan perasaan
sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada
hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan
tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan
yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani
manusia
- Ketakutan, adalah suatu reaksi
psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
- Rasa takut ini dapat
menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa
kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala Seseorang yang Mengalami
Kekalutan Mental
- Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
- Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
- Usaha mempertahankan diri
dengan cara negative
- Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan
Mental
- Kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
- Terjadinya konflik sosial
budaya
- Cara pematangan batin yang
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses-proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami
seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang
dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup,
misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif
setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan
sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat
tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
- Agresi berupa kamarahan yang
meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat
mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya
- Regresi adalah kembali pada
pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
- Fiksasi adalah peletakan
pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
- Proyeksi merupakan usaha
melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negative kepada orang lain
- Identifikasi adalah menyamakan
diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
- Narsisme adalah self love yang
berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari
paa orang lain
- Autisme ialah menutup diri
secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain,
ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang
sinting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar